ﻣــﻦ ﻫـــﻮ ﺍﻟﺼَّﺎﺋـــﻢ ؟
ﻗـﺎﻝ ﺍﺑﻦ ﺍﻟﻘﻴِّﻢ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ :
« ﻭﺍﻟﺼَّﺎﺋﻢ ﻫﻮ ﺍﻟَّﺬﻱ ﺻﺎﻣﺖ ﺟﻮﺍﺭﺣﻪ ﻋﻦ ﺍﻵﺛﺎﻡ,
ﻭﻟﺴﺎﻧﻪ ﻋﻦ ﺍﻟﻜﺬﺏ
ﻭﺍﻟﻔﺤﺶ ﻭﻗﻮﻝ ﺍﻟﺰُّﻭﺭ,
ﻭﺑﻄﻨﻪ ﻋﻦ ﺍﻟﻄَّﻌﺎﻡ ﻭﺍﻟﺸَّﺮﺍﺏ, ﻭﻓﺮﺟﻪ ﻋﻦ ﺍﻟﺮَّﻓَﺚ؛
ﻓﺈﻥْ ﺗﻜﻠَّﻢ ﻟﻢ ﻳﺘﻜﻠَّﻢ ﺑﻤﺎ ﻳﺠﺮﺡ ﺻﻮﻣﻪ, ﻭﺇﻥ ﻓﻌﻞ ﻟﻢ ﻳﻔﻌﻞ ﻣﺎ ﻳﻔﺴﺪ
ﺻﻮﻣﻪ,
ﻓﻴﺨﺮﺝ ﻛﻼﻣﻪ ﻛﻠُّﻪ ﻧﺎﻓﻌًﺎ ﺻﺎﻟﺤًﺎ, ﻭﻛﺬﻟﻚ ﺃﻋﻤﺎﻟﻪ, ﻓﻬﻲ ﺑﻤﻨﺰﻟﺔ
ﺍﻟﺮَّﺍﺋﺤﺔ ﺍﻟَّﺘﻲ ﻳﺸﻤُّﻬﺎ ﻣﻦ ﺟﺎﻟﺲ ﺣﺎﻣﻞ ﺍﻟﻤﺴﻚ
ﻛﺬﻟﻚ ﻣﻦ ﺟﺎﻟﺲ ﺍﻟﺼَّﺎﺋﻢ ﺍﻧﺘﻔﻊ ﺑﻤﺠﺎﻟﺴﺘﻪ,
ﻭﺃَﻣِﻦ ﻓﻴﻬﺎ ﻣﻦ ﺍﻟﺰُّﻭﺭ ﻭﺍﻟﻜﺬﺏ ﻭﺍﻟﻔﺠﻮﺭ ﻭﺍﻟﻈُّﻠﻢ, ﻫﺬﺍ
ﻫﻮ ﺍﻟﺼَّﻮﻡ ﺍﻟﻤﺸﺮﻭﻉ ﻻ ﻣﺠﺮَّﺩ ﺍﻹﻣﺴﺎﻙ ﻋﻦ ﺍﻟﻄَّﻌﺎﻡ ﻭﺍﻟﺸَّﺮﺍﺏ ... ؛
ﻓﺎﻟﺼَّﻮﻡ ﻫﻮ ﺻﻮﻡ ﺍﻟﺠﻮﺍﺭﺡ ﻋﻦ ﺍﻵﺛﺎﻡ, ﻭﺻﻮﻡ ﺍﻟﺒﻄﻦ ﻋﻦ ﺍﻟﺸَّﺮﺍﺏﻭﺍﻟﻄَّﻌﺎﻡ؛
ﻓﻜﻤﺎ ﺃﻥَّ ﺍﻟﻄَّﻌﺎﻡ ﻭﺍﻟﺸَّﺮﺍﺏ ﻳﻘﻄﻌﻪ ﻭﻳﻔﺴﺪﻩ, ﻓﻬﻜﺬﺍ ﺍﻵﺛﺎﻡ ﺗﻘﻄﻊ
ﺛﻮﺍﺑَﻪ, ﻭﺗﻔﺴﺪُ ﺛﻤﺮﺗَﻪ, ﻓﺘُﺼَﻴِّﺮﻩ ﺑﻤﻨﺰﻟﺔ ﻣﻦ ﻟﻢ ﻳﺼُﻢ ».
ﺍﻟﻮﺍﺑﻞ ﺍﻟﺼَّﻴِّﺐ ص(31، 32 )
Siapa Orang Yang Puasa
Berkata Ibnul Qoyyim rahimahullah :
"Orang yang puasa adalah yang puasa anggota badannya dari dosa-dosa, dan lisannya dari dusta, perkataan jelek dan keji.
Dan perutnya dari makan dan minum, dan kemaluannya dari berhubungan.
Jika dia berbicara, tidak berbicara dengan apa yang akan merusak puasa. Dan jika melakukan perbuatan, tidak berbuat apa yang akan merusak puasanya.
Maka ucapannya yang keluar semuanya suatu yang bermanfaat dan sholeh. Demikian pula amalannya, maka ia seperti kedudukan aroma yang harum yang mencium aromanya dari orang yang menemani penjual minyak wangi.
Demikian pula orang yang duduk dengan orang yang puasa akan memperoleh manfaat dengan majlisnya.
Dan aman padanya dari ucapan jelek, dusta, fajir dan zholim.
Maka inilah puasa yang di syariatkan, bukan semata-mata menahan dari makan dan minum.
Maka puasa itu adalah puasanya anggota badan dari dosa-dosa, puasa perut dari makan dan minum.
Bahwasanya makan dan minum akan memutus dan merusak puasa, maka demikian juga dosa-dosa akan memutus pahalanya, merusak buahnya, yang akan menjadikannya seperti kedudukan orang yang tidak puasa.
Al Waabilus Shoyyib 31-32.